Blog ini berisi materi materi yang ringan seputar lingkup teknik sipil, sedangkan yang bahasan dengan materi materi yang berat berat tidak ada disini, kalau disini sih yang ringan ringan saja, yang mudah dipahami, yang bisa dicerna dan bisa dimengerti.
Dalam mencapai sebuah "esensi", saya lebih senang mempelajari dari hal yang paling kecil dulu, yang masih "gabah", yang dalam mainstream modern dan "instanitas" dianggap oleh sebagian orang sebagai sesuatu yang tidak penting dan membuang buang waktu.(Lutfi Andrian WS)

Saturday, July 31, 2010

Cara Memasukan Material Baja Ringan Pada STAAD

 

sample unit truss_non batten

Apakah anda akan menganalisa struktur rangka atap baja ringan?

Jika jawaban anda adalah “YA” , maka ada beberapa parameter penting yang harus anda ketahui dan anda masukan ke program sebelum anda melakukan analisa struktur rangka atap baja ringan tersebut.

Beberapa parameter tersebut adalah :

  1. Tegangan maksimum  550 MPa
  2. Kuat leleh 550 MPa
  3. Modulus geser 80.000 MPa
  4. Modulus Elastisitas 200.000 MPa
  5. Berat Jenis 7400 kg/m3

Source : Handbook Energy and Calculation with Directory of Products and Services, Pister D OSBORN. Butterworth & Co. (published), 1985, UK

Peraturan Muatan Indonesia 1970, Depth. PUTL, DC DPMB 1980, Bandung

Terus bagaimana caranya memasukan informasi material dari baja ringan tersebut ke program ?

Gampang kok! berikut adalah caranya. Tapi eitz…tunggu dulu…….

Nb : Program yang saya pakai adalah STAAD Pro versi 2004. Sedangkan untuk anda-anda yang memiliki versi diatasnya tinggal menyesuaikan saja. Tidak banyak perbedaan kok dari segi inputing datanya.

Lho kok kenapa harus pakai program STAAD Pro. Memang tidak ada yang lain???…

Ya harus pake STAAD pro to… lha wong judul postingnya aja  pakai STAAD pro…..wakakakakak…..

(jangan khawatir untuk sobat kampuz yang pakai software selain STAAD Pro, semisal ETABS atau SAP akan saya bahas diposting mendatang Oke!)

OK! langsung saja ya…..

1. katakanlah saya punya bentuk geometri struktur dari rangka atap baja ringan dengan model seperti dibawah ini

Baja ringan STAAD

2. Kita rubah dulu unit satuan ke Kg.m. Untuk itu klik tool input units, kemudian rubah satuan pada length Units menjadi Meter dan Force Unit menjadi Kilogram. Klik OK!.

input units

S1

  • Memasukan parameter berat jenis (Density) material baja ringan

3. Seleksi seluruh Geometri struktur sehingga terblok dengan warna merah, kemudian pada menu pulldown, klik Command > klik Material constants > klik Density

seleksi portal

4. Akan keluar kotak dialog Material Constants - Density. Anda pilih radio button Enter Value. Isi dengan 7400 kg/m3. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.

s2 

  • Memasukan parameter Modulus Elastisitas (E) material baja ringan

5. Kita rubah dulu unit satuan ke N.mm. Untuk itu klik tool input units, kemudian rubah satuan pada length Units menjadi Milimeter dan Force Unit menjadi Newton. Klik OK!.

input units

input units2

6. Seleksi seluruh Geometri struktur sehingga terblok dengan warna merah, kemudian pada menu pulldown, klik Command > klik Material constants > klik Elasticity

seleksi portal2

7. Akan keluar kotak dialog Material Constants - Elasticity. Anda pilih radio button Enter Value. Isi dengan 200000 N/mm2. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.

s3

  • Memasukan parameter Modulus Geser (G) material baja ringan

8. Pada menu pulldown, klik Command > klik Material constants > klik G (Shear Modulus)…

seleksi portal3

9. Akan keluar kotak dialog Material Constants – Shear Modulus-G. Anda pilih radio button Enter Value. Isi dengan 80000 N/mm2. Kemudian pada frame assign pastikan pada pilihan To Selections. Klik OK!.

s4

  • Memasukan parameter tegangan maksimum dan kuat leleh material baja ringan

10. Untuk memasukan data tegangan maksimum dan kuat leleh, bisa diakses ke menu page. Klik tab Design > Klik Tab Steel > kemudian Klik Select Parameter.

s7

s6

11. Dari data Parameter Selection yang ada. Pilih Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield strength of steel.

s5

 12. Untuk mengisikan datanya ikuti langkah-langkah berikut ini.

Dari kotak dialog Parameter Selection. Klik tombol  << . Sehingga semua data di Selected Parameter (kanan) berpindah ke Available Parameter (kiri)

a3

a4

13. Seleksi atau pilih Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield strength of steel. kemudian klik tombol >

a6

Maka otomatis Fu – Ultimate tensile strength of steel dan Fyld – Yield strength of steel berpindah ke kolom Selected Parameters disebelah kanan.

a8

14. Sekarang Klik Define Parameters.

a9

15. Isi Fyld = 550 N/mm2 dan Fu = 550 N/mm2 dengan nilai  seperti dibawah ini.(jangan lupa tekan Add lho ya…)

Fu (1)

Fyld (1)

Jika sudah anda tinggal melakukan Assign data Fu dan Fyld yang sudah kita definisikan ini struktur rangka atap kita. Bisa toh caranya…..gampang kok (Nb : jika kesulitan jangan sungkan-sungkan hubungi saya hehehe…)

Ok! Sudah selesai dech inputing datanya…..semoga bermanfaat ya…….

Cuap-cuap Kampuz Teknik SipiL……

Tips Memilih Rangka Atap Baja Ringan yang baik

Unutk memilih rangka atap baja ringan yang baik harus berpatokan pada banyak hal dan ketelitian sebelum membeli sangat diperlukan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya atau paling tidak mampu memberi pertimbangan kuat sebelum memutuskan pilhan.

batten_reng

sample unit truss_non batten

(Sorce Image : http://satriaku-satria.blogspot.com/ )

   1. Perhatikan dengan seksama produsennya. Apakah kredibel dalam menyediakan jasa Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan.
   2. Mintalah informasi ukuran/dimensi Rangka utama/"C channel" dan bahan reng yang akan dipasang. Semakin besar/tebal Reng dan C channel , semakin besar pula beban yang dapat ditanggung oleh rangka tersebut. Semakin kecil dan tipis ukuran/dimensi C channel, semakin kecil pula kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap.
   3. Mintalah Informasi ketebalan lapisan anti karat yang di gunakan. Harus sesuai dengan ketentuan yg berlaku:
      Galvanis: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc (seng) saja dengan minimum pelapisan 180gr/m2. 
      Galvalum: yaitu pelapisan dengan dengan Zinc dan aluminium saja dengan minimum pelapisan 150gr/m2. komposisinya tergantung dari produsen yg memproduksinya.
   4. Periksa apakah software desain memiliki sertifikasi / rekomendasi dari badan konsultan atau lembaga konstruksi terpercaya tertentu.
    5. Tanyakan dan periksa kualifikasi tukang pemasang.
   6. Minta rekomendasi dari pihak-pihak yang mengerti industri konstruksi, seperti konsultan atau arsitek bangunan.

Sunday, July 18, 2010

Cara Import File AutoCAD DXF Ke SAP2000

Dalam membuat pemodelan geometri struktur, selain kita bisa membuatnya melalui program SAP2000 itu sendiri, juga bisa dibuat melalui program yang lain. Salah satunya adalah AutoCAD

AutoCAD ? Kenapa harus AutoCAD ?

Sebagai program bantu penggambaran, AutoCAD sudah tidak diragukan lagi kehandalannya. Kemudahan dalam penggambaran dan tingkat presisi yang dihasilkan telah terbukti dan teruji pada program ini. Sehingga dengan mengkolaborasikan dua program ini yaitu AutoCAD untuk menggambar elemen struktur (structural modeling) dan SAP2000 untuk melakukan analisa struktur, merupakan sebuah langkah yang sangat tepat.  

Dalam beberapa kasus pemodelan struktur tertentu, membuat pemodelan melalui program AutoCAD bisa lebih efektif jika dibandingkan dengan membuat pemodelan melalui SAP2000. Semisal, menggambar elemen arc untuk membuat space frame.

Space Frame (S1)

Tentunya ini akan lebih cepat dibuat jika kita mengeksekusinya dengan program AutoCAD daripada harus berlama-lama bersusah payah membuatnya di SAP (bisa boring abiz…..brow!)

Nah…untuk posting kali ini saya akan ajak anda untuk membahas cara mengimport gambar AutoCAD ke program SAP2000, yang dimulai dari awal penggambaran di AutoCAD sampai proses importing ke SAP.  Siapa tahu mungkin sobat kampuz punya cara lain yang lebih cepat dari cara yang saya uraikan ini. Kita shearing aja… Oke!

Sebagai suatu contoh, kita akan menggambar portal seperti gambar dibawah ini

4

2 (Gb.1)…dari AutoCAD

3 (Gb.2)…Setelah diimport ke SAP

  

Mempersiapkan modeling struktur di AutoCAD

1. Sebelum menggambar di AutoCAD, tentukan dulu sistem unit penggambaran anda. Unit penggambaran (drawing units) bisa anda akses di menu pulldown Format > Units.

Untuk contoh kasus ini, kita menggunakan satuan millimeter. Untuk itu pada kotak insertion scale, pilih millimeter

5

2. Biar frame/elemen kita punya titik acuan nantinya ketika di import di SAP, maka ketika kita membuat gambar di AutoCAD, kita harus tentukan titik acuannya. Dan titik acuan yang paling baik menurut saya adalah titik 0,0. Untuk itu buat objek portal berikut dengan titik acuan seperti tergambar dibawah ini (Nb : cara penggambaran tidak dibahas, karena saya anggap sobat kampuz sudah bisa membuatnya)

6

3. Buat layer baru dari portal yang anda buat dengan nama layer “Frame” .

layer

4. Sekarang buat elemen Pelat dan Shearwall dengan 3D Face (lihat Gb dibawah ini). Kemudian buat layernya dan beri nama dengan “Shell

3dface

 

layer2

 

 

 

 

 

 

2

5. Jika sudah, maka gambar telah siap untuk diimport. Tekan Ctrl+S, maka akan muncul kotak dialog Save Drawing As, beri nama file dengan “Portal” kemudian di kotak Files of Type, pilih AutoCAD 2004/LT2004 DXF (*.dxf). Ini artinya file akan disimpan dalam format DXF. Klik Save

portal

6. Sekarang buka program SAP 2000. Klik  File > Import > AutoCAD.dxf_File…

import SAP

7. Maka akan muncul kotak dialog Import DXF File, Kemudian cari lokasi file Portal DXF yang telah anda simpan tadi. Pilih file tersebut, kemudian klik Open

kotak import

8. Di kotak Import Information, pilih direction Z pada frame Global Up Direction, dan Kgf.mm pada frame Units (Nb : tidak harus Kgf.mm, anda boleh pilih Ton.mm, N.mm atau yang lainya, asalkan yang penting satuan panjangnya adalah mm). Klik OK

import information

9. Akan muncul kotak dialog DXF Information. Pilih Frame pada kotak Frame, dan Shell pada kotak Shell. Klik OK

dxf information

10.Jika sudah maka dilayar SAP anda sekarang telah terimport gambar portal yang sudah kita buat sebelumnya di AutoCAD.

- Jika seandainya gambar belum keluar. Klik tombol 3-D (Set Default 3D View) pada menu toolbar SAP anda

3d view

3d portal

11. Sekarang tekan Ctrl+E pada keyboard. Kemudian pada Frame General, ceklist/pilih Extrude view dan Fill Objects. Sehingga gambar akan tampak dalam modus 3D (warna dan ketebalannya ditampilkan)

3

Catatan :

1. Anda lihat sekarang. Titik acuan yang sudah kita tentukan posisinya di AutoCAD. Ditampilkan dengan posisi yang sama pada SAP

2. Type element yang kita buat di AutoCAD dan disimpan dalam bentuk DXF. Akan dikenali dan didefinisikan oleh SAP sebagai berikut :

dxf element

Jadi ketika anda sebelumnya membuat sebuah element dengan menggunakan perintah lines pada AutoCAD, maka SAP menerjemahkan menjadi Frame, begitu juga dengan 3D faces, maka SAP akan menerjemahkannya menjadi Shell (element pelat)

Sekian! dan semoga bermanfaat!…..

 

 

 

Wednesday, July 14, 2010

Cara Memutar Frame Pada SAP2000

Katakanlah saya mempunyai model 3D frame, seperti dibawah ini.

A1   A2

Sekarang lihat kolom yang saya lingkari pakai warna putih pada gambar diatas.

Ukuran Kolom diatas adalah 15/40

Untuk menyesuaikan dengan bentuk denah dan pertimbangan tertentu dari segi arsitektural, maka kolom as 1-C dan as 1-D (yang saya lingkari pakai warna putih pada gambar diatas) harus diubah arah hadapnya.

A3

Nah…untuk kebutuhan analisa struktur (SAP), tentunya kolom tersebut harus diputar dong arah hadapnya, supaya dapat diketahui apakah dengan memutar arah hadap kolom tersebut nantinya malah membuat struktur kolom di lantai 1 tidak stabil dan membuat desain tulangan menjadi boros ataukah malah sebaliknya?

Caranya seperti ini

1. Pilih frame yang dimaksud (dalam hal ini frame kolom LT 1 dan LT 2). Frame yang terpilih atau terseleksi ditandai dengan munculnya garis putus-putus di frame tersebut.

A4

2. Dari menu pulldown, klik Assign > Frame > Local Axes

A5

3. Maka akan keluar kotak dialog “Frame Local Axis”. Pada kotak Angle in Degrees isi dengan nilai 90. Yang artinya frame akan diputar terhadap sumbu lokalnya sejauh 90 derajat. Kemudian klik OK

A6

Sekarang anda lihat. Kolom sudah berubah arah hadapnya (diputar 900)

A7 A8

Lihat perubahannya :

Sebelum diputar             Sesudah diputar

b3

b1

          Sebelum diputar                  Sesudah diputar

b4

b2

Semoga bermanfaat!…….

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Top WordPress Themes